Plint Lantai

Bahas Tuntas Seputar Plint Lantai

Mungkin masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya tentang apa itu plint lantai?

Perlu diketahui, plint merupakan salah satu material aksesoris yang kerap diaplikasikan pada sudut pertemuan antara ujung lantai dengan ujung dinding.

Dengan kata lain, plint lantai akan menjadi jembatan bagi celah diantara dinding dengan lantai rumah.

Tak hanya itu, keberadaan plint juga sangat membantu dalam mendapatkan gambaran atau estimasi bahwa harus ada jarak antara dinding dengan perabotan rumah.

Sehingga potensi gesekan perabot yang bersentuhan langsung ke bagian dinding bisa di minimalisir.

Ada beragam jenis material plint lantai yang masing-masingnya memiliki karakteristik tersendiri.

Nah, buat kamu yang ingin tahu jenis-jenis material plint lantai, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini.

Jenis-jenis Bahan Plint Lantai

1. Plint Kayu

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kayu menjadi salah satu jenis material alami yang selalu diandalkan untuk berbagai kebutuhan konstruksi, termasuk dalam pembuatan plint lantai.

Plint Kayu

Dari sekian banyaknya jenis kayu yang ada, jati merupakan jenis kayu yang paling populer ketimbang jenis kayu lain.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena tingkat keawetan kayu jati termasuk kedalam kategori kelas I.

Sehingga kayu jati tahan terhadap serangan rayap, tidak mudah mengalami pelapukan, dan tahan terhadap perubahan cuaca.

Akan tetapi, tidak semua tipe kayu jati menawarkan kualitas yang sama. Pasalnya kayu jati akan dibedakan lagi kedalam beberapa kelas berbeda, yakni grade A, grade B, dan grade C.

Artikel serupa: 3 Pilihan Parket Kayu jati solid harga Mulai 194rb Per meter Persegi

2. Plint MDF

Plint MDF

Sekilas tampilan plin MDF ini tampak seperti material kayu. Ya, sebab MDF merupakan material dari bahan serbuk kayu yang dicampur dengan lain, kemudian diolah sedemikian rupa hingga tampilannya menyerupai kayu.

Dari segi harga, tentu saja plint MDF ini jauh lebih murah ketimbang plint kayu.

Sehingga plint MDF menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin mendapatkan tampilan seperti kayu asli, namun dengan harga yang terjangkau.

3. Plint Plastik

Untuk karakteristiknya, plint plastik memiliki tekstur yang lebih elastis.

Fungsinya pun tidak berbeda jauh dengan jenis plint sebelumnya, yang mana plint plastik berguna untuk melindungi area dinding dan anak tangga.

Plint Plastik

Ketika akan diaplikasikan untuk anak tangga, biasanya permukaan plint plastik yang digunakan harus mempunyai tekstur kasar.

Hal tersebut bertujuan untuk menghindari anak tangga dari gesekkan, serta membuat permukaan tanggannya menjadi tidak licin saat dipijak.

Tentunya penggunaan plint plastik pada anak tangga merupakan pilihan paling tepat untuk mengurangi risiko terpeleset, sehingga aman bagi anak kecil atau lansia.

Plint plastik menghadirkan beragam varian warna yang tentunya dapat anda pilih sesuai dengan konsep ruangan.

4. Plint PVC

Sebenarnya karakteristik plint PVC ini hampir sama dengan jenis plint plastik. Namun, plint PVC memiliki tingkat kekuatan yang jauh lebih baik ketimbang plint plastik.

Plint PVC

Istilah PVC itu sendiri merupakan singkatan dari poly vinyl chloride, dimana ia adalah material thermoplastic yang mempunyai sifat elastis dan fleksibel.

Dengan menggunakan plint PVC, maka akan membuat setiap sudut dinding di ruangan rumahmu tampak terlihat simetris.

Menariknya lagi, bahkan penggunaan plint PVC juga dapat meningkatkan nilai etstetika di dalam ruangan karena tersedia beragam motif, mulai dari keramik, granit, hingga kayu.

Baca juga: Review Harga Lis Plafon PVC Terbaru

5. Plint Aluminium

Sebagaimana yang sudah diketahui, bahwa material aluminium memiliki sifat anti karat yang membuatnya tidak mudah rusak dan tahan lama.

Plint Aluminium

Disamping itu, plint aluminium juga memiliki bobot yang cenderung ringan sehingga mudah dipasang karena tidak membutuhkan tenaga ekstra.

Bahkan yang lebih hebatnya lagi, plint aluminium mempuyai sifat anti-bakteri yang mampu mencegah penyebaran bakteri dan virus didalam ruangan lho.

Tahapan Memasang Plint Lantai

1. Siapkan Peralatan yang Dibutuhkan

Ada berbagai peralatan yang diperlukan dalam pemasangan plint lantai seperti berikut:

  • Meteran
  • Gergaji (gergaji tangan atau gergaji listrik)
  • Palu
  • Paku atau sekrup
  • Perekam sudut
  • Lem kayu (opsional)
  • Spatula dan cat

Baca juga: Step by Step Cara Memasang Decking Kayu Outdoor

2. Lakukan Pemotongan dan Pengukuran

Setelah semua peralatannya disiapkan, lakukan pengukuran panjang dinding yang hendak dipasangi plint.

Kamu bisa menggunakan meteran untuk mendapatkan ukuran yang tepat. Jika sudah diukur, silahkan potong plint menggunakan gergaji yang sesuai dengan ukuran panjang dinding.

Apabila ada sudut dinding, kamu juga harus memotong plint dengan sudut yang akurat. Umumnya, sudut tersebut berukuran 45 derajat untuk mendapatkan sambungan yang lebih rapi.

3. Cek Kondisi Dinding dan Lantai

Sebelum memasang plint, cek dulu kondisi dinding dan lantai dan pastikan dalam kondisi bersih dan kering.

Jika ada kotoran maupun sisa-sisa cat di sepanjang dinding, segera bersihkan.

Begitu juga dengan ketidaksempurnaan pada dinding atau lantai, perbaiki terlebih dahulu agar plint dapat terpasang dengan rata.

4. Mulai Pemasangan Plint

Letakan plint pada posisi yang sudah ditentukan di sepanjang dinding.

Apabila menggunakan lem kayu, oleskan lem di bagian belakang plint, kemudian tekan plint ke dinding sembari tahan beberapa saat agar lemnya menempel dan kering.  

Seandainya kamu menggunakan paku atau sekrup, posisikan plint di tempatnya, lalu paku atau sekrup plint ke dinding dengan jarak yang merata.

Pastikan plint terpasang rata dan sejajar dengan lantai.

5. Pengisian dan Finishing

Setelah plint terpasang, namun masih ada celah atau lubang kecil dari paku atau sekrup, kamu bisa gunakan spatula untuk mengisi celah dan lubang tersebut dengan bahan pengisi kayu.

Jika sudah kering, amplas area tersebut agar rata dengan permukaan plint.

Selanjutnya, cat plint dengan warna yang sesuai dengan desain interior rumahmu.

6. Pengecekan Akhir

Lakukan pengecekan akhir guna memastikan plint terpasang dengan baik dan rapi. Periksa apakah ada bagian plint yang longgar atau tidak rata. Jika ada, segera lakukan perbaikan jika.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai fungsi, jenis, serta tahapan memasan plint lantai.

Bagaimana, apakah kamu juga tertarik untuk menggunakan plint lantai?