apa itu kayu apitong?

Apa Itu Kayu apitong? Karakteristik, Manfaat & Ciri Pohonnya

Kayu apitong – Indonesia termasuk negara penghasil kayu berkualitas tinggi, salah satu kayunya adalah kayu apitong. kayu ini memiliki nama lain yaitu kayu keruing. mungkin nama apitong sedikit kurang familiar ya jika dibandingkan dengan nama keruing yang lebih familiar.

Kayu keruing banyak tumbuh di kawasan Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok. Kayu ini mudah didapatkan karena sudah tersebar dimana-mana.

Bagi kalian yang yang lagi cari jenis kayu Kalimantan yang berkualitas selain kayu ulin, bengkirai atau kayu kamper. Alternatif pilihannya bisa kalian gunakan kayu apitong atau keruing gunung ini sebagai solusi kayu kuat namun harganya murah.

Penasaran seperti apa itu kayu keruing?

Mengenal pohon keruing

Ciri-ciri pohon kayu keruing rata-rata memiliki ketinggian sekitar 65 meter dengan batang yang lurus. Bahkan ukuran pohon ini terbilang sangat besar sehingga ketika kayu ini di olah bisa digunakan untuk bahan bangunan konstruksi berat maupun ringan.

ciri-ciri pohon keruing apitong

Jenis tumbuhan yang memiliki nama latin Dipterocarpus ini tersebar di beberapa negara Asia lainnya seperti Burma, Vietnam, India dan Indonesia. Sementara di “Tanah Air” sendiri pohon apitong atau keruing ini banyak tumbuh di hutan Kalimantan.

Keunggulan dari kayu ini hampir sama dengan kayu lainnya, yaitu memiliki kekuatan, keawetan, dan warna yang khas.

Bila dilihat dari segi kualitas, kayu keruing khas Kalimantan ini termasuk kayu kuat kelas I dan II, dan tingkat keawetannya termasuk kedalam kelas III. Cocok dipakai sebagai alternatif pengganti kayu jati masa kini.

karakteristik kayu apitong

Hanya saja yang menjadi kelemahan kayu apitong (keruing) yaitu keawetannya yang rendah. sehingga ketika mau mengolah kayu ini harus diawetkan terlebih dahulu.

Penggunaan kayu apitong jangan sampai berhubungan dengan tanah karena melihat dari keawetannya kayu ini kurang bagus. kayu ini lebih bagus digunakan untuk keperluan bangunan bagian dalam (interior) seperti kusen, jendela, pintu hingga kerangka atap.

Kayu keruing akan semakin kuat setelah masuk ke dalam proses pengawetan dengan bahan kimia khusus, maka dari itu kayu ini langsung digunakan untuk keperluan bagian luar (exterior) seperti bantalan rel kereta api, tiang jembatan, dan lain-lain.

Setelah masuk ke dalam proses pengawetan kayu ini akan semakin kuat dan awet. bertahan sampai 20 tahunan.

Baca juga : Ciri-ciri kayu trembesi beserta plus minusnya

Fakta menarik tentang kayu apitong/keruing

Setiap jenis kayu komersial pada umumnya mempunyai ciri khas dan kelebihan kekurangannya tersendiri, begitu juga halnya pada kayu apitong ini.

Berikut deretan fakta menarik mengenai kayu keruing :

1. Kayu keruing termasuk kayu yang susah ketika di gergaji

plus minus kayu apitong

Jangan sampai anda menyamakan kayu keruing dengan kayu lainnya, karena kayu ini sedikit bandel ketika akan digergaji. alasan kayu ini sulit di gergaji karena kayu apitong mengandung cairan resin dan silika.

Apabila ingin mengolah kayu keruing dengan mudah syaratnya harus di keringkan terlebih dahulu. namun pada proses pengeringan harus hati-hati karena kayu ini mudah rusak dan pecah.

Baca juga : 5 Jenis kayu khas Kalimantan

2. Kayu keruing sering di manfaatkan untuk parquet.

Kayu apitong atau keruing memiliki kualitas yang bagus, kayu yang berasal dari Kalimantan dan Sumatra sering dijadikan untuk decking kayu outdoor atau pemasangan lantai kayu di luar ruangan.

manfaat kayu keruing apitong

Banyak produsen lantai parquet mengolah kayu ini untuk decking kayu dikarenakan memiliki keunggulan, yaitu mengeluarkan minyak (oily) yang keluar dari serat kayu. minyak tersebut bisa melindungi kayu agar bisa tahan lama walaupun sering terkena oleh air maupun sinar matahari.

Bagi anda pecinta kayu yang diaplikasikan pada sebuah teras, direkomendasikan untuk menggunakan kayu apitong ini. Karena memiliki ketahanan dan warna yang bagus, warna khas dari kayu ini adalah merah kecoklatan dan warna abu tua.

Setelah dijadikan decking kayu, kayu apitong ini di olah untuk di jadikan plafon kayu atau yang biasa disebut lumber ceiling. kayu ini cocok juga untuk pembuatan plafon karena kayu apitong ketika dipotong-potong tipis tidak mudah pecah.

Selain decking dan plafon kayu ini bisa digunakan untuk mempercantik dinding hunian. sehingga rumah anda makan tampil mewah dengan olahan kayu yang dipasang di berbagai tempat.

3. Termasuk kayu kuat setara dengan jati

Salah satu keunggulan dari kayu keruing atau apitong asal Kalimantan ini adalah mempunyai tingkat kualitas kelas I-II berdasarkan tingkat kuat. Sebanding dengan kekuatan kayu jati, sehingga bisa dipilih sebagai alternatif pilihan.

Meskipun tingkat awet keruing kayu ini tergolong sedang bahkan rendah, namun bisa diandalkan berkat tingkat kuat yang dimilikinya. Sehingga tidak heran jika kayu khas Samarinda ini banyak dipakai untuk bahan pembuatan perabotan rumah tangga atau furniture.

4. Punya warna dan tampilan serat kayu yang indah

ciri-ciri kayu keruing apitong

Disamping kualitas yang bagus, didukung pula dengan tampilan kayu yang indah. Karakteristik kayu apitong atau keruing ini mempunyai warna khas yakni warna coklat muda/tua sedikit kemerahan dengan pola serat kayu terpadu.

Sedangkan bagian tekstur permukaannya terasa licin dan lengket ketika diraba tangan. Dengan ciri-ciri kayu seperti ini, keruing wood sangat cocok dimanfaatkan sebagai lantai parket indoor maupun outdoor, pagar rumah, dinding lambersering, dan masih banyak kegunaan kayu keruing atau apitong ini.

Baca juga : Mengenal kayu gaharu yang punya potensi nilai ekonomi tinggi

Perbandingan kayu keruing dengan kayu kumea, kamper dan rengas

Meski terlihat bagus dari segi kualitas maupun tampilan kayu, namun kayu apitong/keruing ini masih terdapat beberapa kekurangan.

Sebelum memakai kayu asal Kalimantan yang satu ini, pastikan terlebih dahulu kalian bandingkan dengan jenis kayu lainnya. Contohnya seperti dibawah ini :

Kayu keruing vs kumea

perbandingan kayu kumea dan keruing

Kayu kumea merupakan kayu yang sebenarnya kurang familiar di kalangan masyarakat indonesia. namun kayu ini memiliki kualitas yang baik dari segi kekuatan dan keindahan coraknya.

Corak dari kayu ini berwarna teras coklat kemerahan dan memiliki beban berat yang hampir sama dengan kayu merbau. maka tak heran jika kayu ini sering dijadikan untuk plafon dan decking.

Jika dibandingkan dengan kayu keruing atau apitong, berdasarkan kualitas lebih unggul kayu keruing. Sebab kayu kumea tingkat kekuatan kelas 2, sama memang namun cenderung lebih kuat keruing.

Informasi Selengkapnya : Kelebihan dan kekurangan kayu kumea

Kayu kamper vs keruing

perbandingan kayu keruing dan kamper

Kayu asal Samarinda kalimantan ini terkenal dengan baunya yang sama dengan kapur barus. kayu ini termasuk kayu yang kuat dan tahan hama. tak perlu diragukan lagi bahwa kayu ini dikategorikan sebagai kayu yang kekuatannya bisa sampai 10-15 tahun.

Kayu kamper bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti kayu jati, melihat dari kualitasnya hampir sama. namun perbedaanya dari segi corak dan harga. Kayu jati lebih banyak memiliki corak yang menawan dan harga jualnya yang mahal.

Kekurangan dari kayu jenis ini hanya dua, yaitu akan mudah hancur ketika sering terkena air secara terus menerus. Dan aroma kayu yang sedikit bau kapur barus.

Informasi Selengkapnya : Manfaat kayu kamper beserta ciri-cirinya

Kayu apitong vs rengas

kayu rengas vs keruing

Kalau kayu ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, masalahnya kayu di atas hanya bisa digunakan untuk konstruksi berat dan material rumah.

Sedangkan kayu rengas bisa di olah menjadi furniture dan konstruksi pembangunan berat. Seperti bantalan rel kereta api, tiang rumah dan jembatan.

Kayu rengas masuk kedalam kategori yang penyusutannya rendah, maka jangan aneh ketika kayu masuk kedalam proses pengawetan.

Informasi Selengkapnya : Perbandingan Kayu rengas dan kempas

Itulah dia pembahasan kita kali ini mengenai kayu apitong atau keruing khas Kalimantan, Samarinda. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat ya. Sekian dan terimakasih.

Tinggalkan Komentar